Sama Masa, Sama Mimpi, Beda Akhir

Masa muda, masa dimana mereka melukiskan pelangi mimpi - mimpi dan impian - impian yang indah berwarna dalam kanvas benak dan hatinya. Mereka terus menikmati, menikmati, menikmati mimpi mereka, menari dibawah kilauan pelangi itu dan tertawa bahagia melupakan dunia.. Hingga waktu mereka hampir habis, dan mereka sadar mereka belum menggapai pelangi yang dilukiskannya sama sekali, pelangi itu masih berdiri di sana, sendiri tanpa tuan yang melukisnya. Akhirnya muncullah hasrat tergesa - gesa untuk menggapai puncak lukisan pelangi mereka sebelum waktu habis dengan cara yang salah, yang membuat pelangi indah itu luntur seketika tersiram peluh remaja yang tergesa - gesa menggapainya. Hilanglah mimpi mereka, dihapus oleh peluh keringat mereka sendiri yang telah menyiakan waktu menikmati sebelum waktunya. Tersiakan.

-

And YOU betray me. Thanks a lot. No gifts for you.

Semuanya Sudah Berubah

Tanpa diharap, dunia mengenakan topeng, berganti muka. Sudah bosankah Ia dengan bola buminya yang selalu damai, hingga akhirnya Dia merubah semuanya? Masyarakat Jawa yang dahulu rajin saling bersalam semut antar tetangga, sekarang tak pernah menyahut antar sesama. Lupa diri? Bisa jadi. Globalisasi menjadi musuh tanpa disengaja, pisau bermata dua. Kenapa bukan pedang bermata dua? Karena pisau lebih mengarah ke pencuri sedangkan pedang mengarah ke pahlawan. Globalisasi telah mencuri; merampok kesejahteraan manusia secara diam - diam.
Indonesia lupa akan janjinya yang telah menjamur dilupa tuannya. Menjadi budak adalah suatu kebangaan dan kenikmatan daripada hidup untuk diri sendiri. Lalu mengapa bumi pertiwi menghendaki permata khatulistiwa merdeka? Mengapa para proklamator bersusah payah mempertaruhkan darah nadinya, hidup matinya pada negeri kaya kebodohan ini, untuk bangsa yang tidak pernah mengakui sepenuhnya terhadap aliran darah empat puluh lima dalam nadinya?

Kurang 1000 Dapet Diskon 10%


Hari ini cerita gue asik banget, kocak abis. Tadi sore pas gue mau pulang sekolah, guru IPS gue nyamperin gue,"Woi ndul! (rambut gue skg model 'bulat') Besok bawa buku IPSmu lho ya, kalo gak bapak laporin ke waka kesiswaan!"....mampus gue.

Wake Up Slap

Malam ini rasanya kepala ditonjok kueras sama Muhammad Ali, dibacpl sama algojo arab, dan sebagainya. Gue ini, orangnya bodoh banget men. Tiap gue ngelakuin hal berdosa (menurut agama gue), gue tahu gue gak mau ngelakuin, gue tahu itu buruk, didalam hati gue sakit, tapi gue tetep ngelakuin. Kayak "Ya Allah makanan ini gak enak ya Allah" sambil nerusin makan. Itu goblok. Gue terus kayak gitu entah kenapa padahal gue gak mau, kliatannya gue udah asli setan ya?

Tears



When someone drops tears from their own eye..

They are not a faggot..

They are not weak..

They are not pathetic..

The drop of tears is a signal of someone who feel closer with their God. 
Someone cry because of bullied and hurted isn't a weak, they cry because they need God's hug..
Someone cry when they're gone left by someone precious isn't a faggot, they cry hoping to their God for being at their side..

The only weak pathetic faggots are who cry, but don't learn from their problems and ran away from problems.

Terima Kasih Ayah

Hari yg rada bikin capek ini akhirnya bisa gue lewatin. Mulai dari latihan drama maulid nabi buat besok jumat yg kacau, dompet ketinggalan pas mau beli celana, belum nyelesain tugas osis sekolah, dll. Ditambah sama tadi kakak gue ada acara Mukhoyam (camping ala muslim) gue anter dia kesekolah, SMAIT Al - Uswah, di Ngagel sedangkan rumah gue di komplek ITS (rumah gue di surabaya). Pas gue pulang, kebetulan bokap baru pulang dari Jakarta. Nyokap gue lagi autis mbacain bbm2nya. Tiba2 gue dipanggil sama nyokap, nyokap gue dapet kabar dari temennya kalo 3 anaknya ketabrak di perempatan kenjeran pas lagi naik motor, ditabrak sama mobil. Nama2nye baiknya gak gue beritahu. Anak sulungnya cewe, yg mbonceng dua adeknya harus kena amputasi. Adik pertamanya kulit bagian pahanya ke'kerok' sampe tulang.hih. Si bungsu, cowo sendiri kena luka bakar di kaki, tangan sama mukanya. Nyokap gue nyeritain ke gue nggebu2 banget, beliau kliatan takut banget kalo tiba2 kaki gue kena amputasi ato kena luka bakar dll. Nyokap gue keliatan khawatir banget pas cerita ke gue, gue maklumin karena ibu pasti khawatir sama keadaan anaknya. Bokap gue gasengaja nguping pas lagi tiduran dipijitin sama adek bungsu gue. Reaksi bokap bukan main, beliau langsung ngambil kontak motor gue trus bilang ke gue kalo gaboleh make motor slama seminggu.Asem.

Sebel bukan main, gue pasang muka jutek acuh langsung masuk kamar. Gasengaja pintunya gue banting. Bokap gue nyamperin langsung nggampar gue.